Es Jeruk
Kaza berdiri di depan pintu toilet, menunggu Karin yang berada di dalam. Tangannya memegang sebuah roti pesanan Oliv dan es jeruk milik Karin. Sesekali ia berbalas sapa kepada siswa yang lewat. Sejak kejadian ia melawan Clara, banyak siswa yang begitu senang menyapa dirinya.
Diliriknya jam tangan berwarna silver ditangan sebelah kiri,.15 menit lagi bel masuk berbunyi. “Rin! Udah belum? Mau bel nih,” ucap nya.
Karin berjalan sambil merapikan pakaiannya, “Udah yuk.” Kaza memberikan es jeruk milik Karin, namun setengah isi minuman tersebut malah mengguyur rok milik Kaza karna ada yang menyenggol dirinya.
“Kaza!” Karin memekik tertahan melihat Kaza yang terkejut karna roknya basah.
Tak lain dan tak bukan, orang yang menyenggol lengan Kaza adalah Clara. “Yahh, maaf ya sengaja,” ujar Clara diikuti dengan suara gelak tawa dari teman temannya.
Tak sedikit siswa yang sedang berada disekitar sana berhenti menyaksikan adegan itu hingga membuat kerumunan. Disaat Clara dan temannya asik tertawa, Kaza menatap Clara geram.
Byur Kaza menyiramkan sisa minuman tadi tepat ke rambut Clara. Bisa dibayangkan betapa lengketnya rambut Clara pagi itu. “Yahh, sengaja juga nih gue.”
Bisikan bisikan dari siswa yang menonton pun terdengar. Ada yang tertawa puas, ada yang diam diam merekam dirinya dan itu sukses membuat Clara menahan malu, “Sialan! Bener bener lo gada takut takutnya sama gue!”
“Dih? Lo siapa sampe harus gue takutin? Ogah banget takut sama sampah kaya lo,” ucap Kaza.
Karin yang menyadari makin ramai siswa yang menonton pun menarik Kaza pergi dari sana, “Udah deh, gada abisnya ngeladenin nenek lampir. Mending bersihin rok lo aja yuk.”
Mereka pun pergi meninggalkan kerumunan dan juga Clara yang masih berteriak melontarkan umpatannya kepada Kaza.
Sesampainya di kelas, Kaza langsung duduk di bangkunya. Oliv melihat rok yang Kaza gunakan basah langsung bertanya, “Rok lo kenapa anjir? Kok basah?”
“Disiram nenek lampir,” itu bukan jawaban dari Kaza, melainkan dari Karin.
Oliv menggebrak meja hingga menimbulkan suara, “Hah?!” KOK BISA??”
“Bisa ga jangan gebrak meja? Kaget gue,” ucap Karin.
“Ihh jawab gue dulu, kok bisa disiram?”
Karin yang menjelaskan kepada Oliv karna Kaza sedang sibuk membersihkan rok nya dengan tisu.
Selesai bercerita, Oliv menatap Karin dengan tatapan tak percaya. “Anjir bener bener ya tuh orang, ga ada abis nya cari masalah.”
“Za, ganti pake rok gue mau?” tawar Oliv.
Kaza mendongak melihat Oliv, “Lo bawa dua?” Oliv menganggukan kepalanya.
“Ini rok sengaja gue tinggal di loker, buat jaga jaga sih. Pake aja,” ucap Oliv sambil memberikan rok cadangannya.
“Thanks ya.” Baru saja bangun dari duduknya, suara dari speaker sekolah menyebut nama Kaza.
'Perhatian, kepada Kazalea kelas 12 IPS 2 diharap segera ke ruang kepala sekolah, terima kasih.'
Tentunya se isi kelas menatap dirinya, 'Lagi? Dasar, tukang bully kok ngaduan.'